Thursday, October 23, 2008

Belajar Ekonomi yukk.....(on progress)

Krisis Ekonomi Global (2008) yang tengah menghantui dunia saat ini membangkitkan gairahku kembali untuk belajar dan mempelajari ulang tentang ilmu ekonomi.

Dimulai dari krisis kredit macet perumahan USA yang sangat sistemik kemudian menjalar menjadi krisis finansial dimana memakan korban pailitnya perusahaan investasi besar berskala dunia hingga menuju kepada resesi atau mungkin menjadi depresi ekonomi USA dan menyebar ke penjuru dunia !


Kemungkinan besar aku hanya akan mempelajari topik-topik ekonomi sebatas yang menarik perhatianku saja , terutama yang lebih aplikatif (berhubungan langsung dengan realita) dan tentunya apa yang bisa kupelajari nantinya akan berdasarkan kemampuan belajar otodidakku semata sehingga sangat terbuka kemungkinan akan memunculkan pengertian yang tidak melulu sama dengan apa yang umum dinyatakan dan dipahami dari perspektif umum.

Ilmu ekonomi bukanlah ilmu pasti - karena ia berangkat dari berbagai asumsi , variabel-variabel serta model yang coba dibatasi. Efektivitas nya pun tunduk pada siklus alamiah yang umum terjadi , yaitu: inisiasi - pertumbuhan - ekspansi - overheating - resesi - depresi - inisiasi baru.


Ilmu ekonomi bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan manusia baik sebagai individu maupun secara sosial kemasyarakatan (negara / dunia).


Dengan mengajukan sebuah pemikiran liar , boleh jadi ketika manusia pertama diturunkan ke muka bumi (Adam & Hawa - disusul kemudian dengan kehadiran generasi anak - cucunya) oleh Sang Maha Pencipta - maka segala kebutuhan hidup manusia sangat bergantung kepada dan ketersediaannya oleh alam , hewan serta tumbuh-tumbuhan.


Seiring dengan pertambahan populasi dan proses peningkatan skill , manusia mulai belajar memproduksi barang dan jasa. Barter merupakan mekanisme perdagangan yang paling kuno demi berlangsungnya proses tukar-menukar barang & jasa guna saling memenuhi kebutuhan hidupnya.


Kemudian lahirlah 'uang' yang berfungsi sebagai alat tukar barang dan jasa.


Sampai sejauh ini proses ekonomi sudah berlangsung dimana kini masyarakat dapat menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi segala macam kebutuhannya dan dengan menggunakan uang sebagai alat transaksi , manusia dapat melakukan proses penukaran barang dan jasa dengan lebih mudah dan cepat.
(jumlah manusia relatif masih sedikit , seandainya ada penumpukan barang & jasa bukanlah dimaksudkan untuk kepentingan spekulasi / investasi memperkaya diri)


Masalah ekonomi pada tahapan ini akan berpotensi timbul , jika :
- Jumlah manusia (populasi) meningkat drastis
- Terjadi kelangkaan atas Barang dan Jasa
- Terjadi krisis atas eksistensi uang* (Trust dan Jumlah Uang Beredar terlalu banyak)
- Negative Multiplier effect


*Siapa yang dipercaya untuk mengeluarkan / menciptakan uang? [FAKTOR KEPERCAYAAN = TRUST]


Mari kita coba buat ilustrasi sederhana :
Anggaplah pada satu masyarakat terdiri dari 100 orang.
Barang dan jasa yang dihasilkan/dibutuhkan selang waktu tertentu = 1000 , dipecah menjadi 2 :
Yang sekali habis terpakai sebesar = 600 , Yang dapat diperdagangkan kembali = 400
Permasalahan utama adalah menentukan berapa jumlah uang beredar yang dibutuhkan untuk mencukupi transaksi ekonomi masyarakat tsb?

1000 kah atau lebih? Untuk barang & jasa yang sekali habis terpakai tentu tak menimbulkan masalah berarti. Namun bagaimana halnya menyikapi barang dan jasa yang dapat diperdagangkan kembali? karena ia berpotensi menimbulkan terjadinya efek penggandaan pertukaran.


Pada titik ini kehadiran 'uang' sebenarnya sudah memberikan potensi permasalahan ekonomi !











bersambung yah...;p